[DUNIA_PROPERTY] DAPATKAN RAHMAT TUHAN DALAM KEHIDUPAN PRIBADI, KELUARGA DAN BERBANGSA

 

DAPATKAN RAHMAT TUHAN DALAM KEHIDUPAN PRIBADI, KELUARGA DAN BERBANGSA

I.Pedih tapi tidak bisa dihindari.

Aku ini seharusnya setelah lulus kuliah menikah dengan calonku yang ketika itu baru saja lulus dari fakultas kedokteran tetapi karena ibuku tinggal sendiri dan adiku masih belum menikah maka aku memilih membujang menemani ibu dan membesarkan adiku. Tidak terasa sekarang aku sudah 52 tahun dan semuanya sudah berubah ibuku masih sehat dan ternyata aku divonis kanker stadium 4.

Aku dengan Paulus Wirotomo sering melihat tawuran langsung dan selain Karang Taruna dimana aku selalu ikut menjaga anak anak agar selalu jaga kampungnya karena itu memang bagian dari hidupku. Aku juga begitu merasakan ketika merah putih berkeliling Indonesia ini dan merah putih harus selalu berkibar dengan gagahnya dinegeri ini.

Itulah ucapan mas Priyanto yang dikatakan dengan gagah dan penuh tenaga 2 minggu lalu sedangkan pada hari Sabtu kemarin sewaktu aku dan Sitri membesuk sudah tidak bisa bangun karena menurut Dokter kankernya telah menjalar kemana mana termasuk paru parunya sehingga ia merasa sesak nafasnya dan hanya berbaring saja.

Kami sedang berusaha mendapatkan rekam mediknya karena bisa mencoba melakukan pengobatan lainnya jika rekam mediknya ada dan dengan itulah usaha lainnya akan dicoba. Disisi lainnya dengan tidak ada perkembangan juga setelah 2 minggu ini sehingga kepada mas Arief Kushara kusampaikan bahwa Mas Priyanto kelihatannya sakitnya semakin parah begitu juga mas Taufan ketika telfon disiang hari.

Sejujurnya saya gundah sejak pertemuan pertama dan merasakan bahwa yang diusahakan seperti masih berputar putar ditempat yang sama dan kembali teringat ketika masih menjadi Direktur Operasi dan Usaha Kosti Jaya dimana ketika itu, seorang anggotanya dipukul pake palu sehingga Pecah kepalanya dan darahnya mengalir keluar melalui mulutnya. Ketika itu saya marah di RSCM karena merasa akibat Profesinya supir taksi maka ia tidak diberikan petolongan yang cukup seperti pengalaman banyak orang karena Rumah Sakit takut tidak dibayar. Tetapi setelah bertemu dokter ahli ternyata soalnya sangat sederhana bahwa boleh diopersi kepalanya ketka kondisi menuju perbaikannya terjadi sedang jika dalam keadaan koma kemungkinan sembuhnya kecil dan hanya akan menambah biaya saja. Dan benar walau dijaga kondisinya tetap meninggal dunia. Kondisi pembiaran inilah yang ada dalam alam bawah sadar saya sejak merasakan proses yang dilakukan tidak berkembang sebagaimana yang diharapkan.

Sore hari mendapat kabar bahwa mas Pry telah berpulang. Inilahhiwaina illahi Rojiun, semoga semua kesalahan diampuni dan dilapangkan perjalannanya serta keluarga yang ditinggalkan deiberikan kesabaran dan kekuatan oleh Allah SWT.

Seorang idealis yang tetap memegang semangat sebagai pengabdi kepada yang diyakininya telah berpulang walaupun telah puluhan tahun menjadi aktifist pemuda dan terus mengabdi di masyarakat mas Pry jauh dari kehidupan pragmatis seperti yang selalu dikatakan banyak orang dimana aktifis itu hanya sebuah jalan menjadi punya kekuatan dalam rangka mendapatkan kekuasaan sedangkan yang dilakukannya mengabdikan saja dirinya.

Setelah dihari minggu aku bersama istri menengok yang koma juga hari ini aku merasakan bahwa memang tidak bisa disangka dimana hari sabtu masih bisa bicara dan 2 minggu masih sangat semangat ternyata sore hari 3 hari kemudian sudah berpulang.

Pedih memang melihat dan menyaksikan usaha proses pengobatan ini tidak berhasil dan menjadi sangat paham kenapa ketika kami bertemu 2 minggu yang lalu dimana ketika mas Pry bercerita dengan bersemangat ibundanya menangis dibaliknya disamping tempat tidurnya. Seorang ibu memang sangat peka karena begitu tahu dan merasakan perasaan anaknya. Mas Pri telah tiada tetapi semangatnya yang luar biasa semoga tetap hidup dan menginspirasi banyak pemuda berbuat baik dengan melakukan pengabdian sehingga penyakit sosial dimasyarakat bisa ditanggulangi..

II. Momentum Gelorakan melawan penyakit masyarakat.

Berpulangnya Mas Pri sebaiknya menambah semangat meminimalkan penyakit sosial diindonesia terutama soal narkoba dan soal soal yang sangat berpengaruh merusak dalam kehidupan .

Dalam artikel " Terlalu Besar kerugian jika Tawur poltik dan fokus pada Perebutan kekuasaan " saya mengatakan bahwa masyarakat kita sedang sakit dan sakitnya itu banyak yang atas pengarush narkoba. Atau dalam bahasa yang lebih luas akibat tidak terkendalinya hawa nafsu. Selain narkoba bisa juga bersex bebas dan kenikmatan sesaat lainnya sehingga terpaksa serakah dan kejam dalam kehidupan sehari hari.

USA sampai kondisi saat ini yang juga hampir hancur akibat keserakahan dan sedang matian matian berusaha supaya bisa bangkit paling tidak setelah memerdekakan diri mengalami perang saudara dalam penghapusan perbudakan dan perang memberantas mafia yang mengatur dunia kejahatan. Setelah itu barulah tertib sipil dalam negerinya lebih lumayan. Begitu juga italia dan kolombia dimana ketika narkotikanya dan kejahatan dinegaranya merebak maka negaranya tidak aman.

Saat ini Indonesia semakin menjadi pasar narkotika yang besar terbukti penabrak 9 orang meninggal juga dalam keadaan diindikasikan menggunakan narkoba begitu juga pilot yang ditangkap. Belum lagi tawuran anak anak sekolah yang sering terjadi juga diindikasikan menggunakan narkoba sehingga pada Demontrasi juga apakah mahasiswa atau apapun ada baiknya secara random diperiksa air kencingnya karena jika sudah menggunakan narkoba semua kerusakan bisa sangat mungkin terjadi.

Perpolitikan juga termasuk korupsi bisa semakin liar apalagi jika menggunakan narkoba disisi lainnya menggunakan agama secara salah sehingga apapun jahatnya yang dilakukan jika dilegitimasi tokoh agama dan ajaran agama bisa lebih dahsyat lagi.
Oleh karena situasinya dimana sudah semakin banyak yang sakit dan bisa dibayangkan sakit tetapi tidak merasa dan malahan menganggap orang lain sakit maka tidak ada pilihan bagi orang awam justru lebih baik menyelsaikan persoalan negeri ini dari yang paling dekat dengan menjaga dan melindungi keluarganya dari penyakit penyakit sosial bahwa akan memakan waktu, ini tantangan bersama.

http://www.detiknews.com/read/2012/01/31/211000/1830848/10/dipertemukan-dengan-pihak-afriyani-di-forum-keluarga-korban-menolak?9911012 ini kelihatannya sederhana tetapi meminta pihak lain mempertemukan tentu beda dengan keluarga penabrak datang kepada keluarga korban dan meminta maaf serta bukan meminta maafnya dalam rangka mempengaruhi proses hukum, apalagi kesannya dipanggungkan sebagai sebuah proses rekonsiliasi. Saya menjadi ingat ketika masih didunia transportasi dulu dimana Pak Irsyad Ma'as, SH beberapa kali terpaksa datang taksi menabrak sehngga korbannya fatal. Saya semakin sadar bahwa kalaupun orang indonesia itu iklas dan pemaaf tetapi kesungguhan memperoleh maaf dan berusaha tidak mengulanginya dan pengalaman dulu mengingatkan bahwa yang dilakukan pak Irsyad adalah sebuah pengabdian karena pekerjaan serta memang kemudian akibat tegasnya sistim ketika itu tidak lagi ada kecelakaan yang menimbulkan akibat fatal. Hanya prosesnya tidak sandiwara dan dalam rangka mendapatkan bintang serta pujian tetapi karena keiklasan dan tanggung jawab semata.

Dalam persepektif ini, apakah juga tidak sakit memberikan panggung kepada salah satu pihak dimana pihak lainnya sudah mengalami kesakitan akibat keluarganya meninggal dan sedang berduka. Oleh karenanya kalaupun keluarga korban yang sedang berduka sudah memaafkan penabrak tetapi pertemuan secara kekeluargaan ke rumah korban jauh lebih terhormat dan alamiah serta proses yang terjadi akan dari hati ke hati dan membuat orang lebih berhati hati berperilaku, apalagi yang mengakibatkan kecelakaan bagi orang lainnya.

Sekali lagi, semoga soal penyakit sosial ini bisa disembuhkan bersama sama supaya persoalan lainnya bisa dihindari bahkan diperbaiki.

III. Kisruh dan seteru akibat rebutan berkuasa.

Diberbagai daerah dan situasi saat ini bener bener semakin memanas dan jika semakin dipanaskan bukan tidak mungkin semakin banyak soal yang tidak terduga terjadi. Ketua DPRD sudah terbunuh dikala bertugas masih ingat ketua DPRD Sumut, rumah gubernur bram sudah terbakar di Papua Barat, kantor bupati Bima sudah terbakar, dan banyak lagi yang sudah terjadi termasuk pemogokan pekerja di Cikarang dan yang sedang menuju keproses itu di Tanggerang, pertanyaannya apa dan siapa lagi yang akan menjadi korban berikutnya?....kita tentu tidak ingin ada lagi.

Apakah konflik ini akibat ketidakpuasan masyarakat, akibat konflik elite akibat Pilkada, akibat pemberantasan korupsi yang semakin mendekati pejabatnya sehingga pilihannya situasi harus dibuat kacau supaya lolos...semuanya bisa benar atau bisa salah semuanya.

Khusus di Bima misalnya selain soal perseteruan pasca pilkada yang diindikasikan juga terkuak bahwa masyarakat di Bima pasca kesultanan dihilangkan telah membuat masyarakat berubah perilakunya dan terindikasi terjadi perubahan nilai nilai dalam kebudayaan sebalumnya sehingga berbeda dengan budaya sebelumnya.

Letjend Purn Hendropriyono dalam laporan utama TV One senin malam 30 January 2012 mengatakan bahwa perang pikiran sekarang menjadi medang yang tidak dibatasi oleh lokasi dan situasi tetapi bisa terjadi dimana saja dan kapan saja serta tidak terlihat secara kasat mata tetapi pengaruhnya luarbiasa sehingga berbagai persoalan dinegeri ini tidak lagi bisa jelas dikategorikan apakah soal kita sendiri bangsa Indonesia atau sesuatu yang sedang dimainkan siapa saja dari luar Indonesia tanpa kita mengetahuinya. Ini salah satu contoh perang pikiran " http://www.rakyatmerdekaonline.com/read/2012/01/31/53476/Ramadhan-Pohan-Tak-Usah-Berkelit-dan-Memutarbalikkan-Fakta!-"

Dan jika bangsa ini terus berkutat didalam persoalan yang selalu berputar serta berujung pada ketidakjelasan yang dibahas sejak awal apalagi menghilang begitu saja bisa jadi fakta ini tidak baij bagi perkembangan sosial masyarakat. Disisi lainnya dengan melihat semakin banyaknya persoalan dan tidak selesai juga maka bukan tidak mungkin menginisiasi orang yang tadinya hanya menonton menjadi berbuat. Oleh karenanya sebaiknya pencegahan dan mengembangkan sikap menjauhi pebuatan yang membahayakan dan merusak diri sendiri atau orang lain dijauhi saja apalagi merusak masyarakat dan bangsa serta negara.

Apakah menjauhi soal soal yang hanya merusak ini akan memberikan kebaikan?...dalam persepsi saya ketika kita mulai bersyukur dan berkeinginan luhur serta mulai berbuat baik dengan sesungguh sungguhnya maka rahmat Tuhan yang maha Kuasa semoga datang dan memberikan berkah yang nyata.

Keyakinan akan berkah yang diberikan Tuhan yang maha kuasa telah disampaikan para pendiri republik Indonesia......

IV.Kenapa harus menghidupkan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.

Proses Kemerdekaan Indonesia, memang perjuangannya sangat panjang dan berliku tidak ada seorangpun pendiri republik menuliskan dalam catatannya bahwa kemerdekaan itu atas jasanya tertapi mereka berpendapat atas usaha dengan keinginan luhur dan Turunnya Berkat Rahmat Tuhan yang Maha Kuasalah Indonesia Merdeka.

Begitu juga pada tahun 60an dimana konflik politik dan Presiden Soekarno tidak selesai selesai dan lahirnya hari kesaktian pancasila....dalam persepektif saya Berkat rahmat Allah yang Maha kuasa juga lah Orde baru lahir ...dan bertahan sampai 32 tahun.

Pada tahun 98, bagi para pelaku sejarahnya sebelum 12 Mei 1998 dan sesudahnya kemudian masa 16 Mei sampai 21 mei 1998 juga kalaupun banyak sekali yang dilakukan bahkan diiklaskan pada kenyataannya berkat rahmat Tuhan Yang Maha kuasa juga perubahan itu terjadi.

Kenapa berkat rahmat Tuhan yang Maha kuasa, essensinya adalah kita sebagai manusia mengecilkan subjektifitas kita sebagai pelakunya dengan menghargai para pelaku lainnya dan mendorong Faktor keluhuran Ketuhanan lah yang menghasilkan kebaikan ini. Ini bukan candu dan bukan dogma semata tetapi mengajak menjadi sebuah manusia dan bangsa yang berdialektika dengan Tuhannya. Dan bangsa Indonesia memang bangsa yang berkeyakinan berketuhanan dalam kehidupannya.

Kondisi Indonesia saat ini jika dilihat dari berbagai fakta yang ada berada pada fase dimana hanya kesadaran bangsanya lah yang dapat mempertahankan tetap menjadi sebuah bangsa dan negara. Sekali lagi hanya kesadaran bangsanya lah yang bisa mempertahankan tetap menjadi sebuah bangsa dan negara.

Setelah fase pendistribusian kewenangan dan kedaulatan yang menyebar ini dan saat ini juga semakin santer dikatakan bahwa Indonesia negara Autopilot atau bejalan sendiri, sebenarnya tidak lagi bisa ditutupi bahwa Pemerintahan tidak lagi berkemampuan mengcover besar dan beragamnya kebutuhan, persoalan, aspirasi dll di republik ini. Fakta fakta memperlihatkan bahwa hal hal yang menguntungkanlah yang dapat terwujud, persoalan apakah yang menguntungkan itu merusak dan memperlemah kebangsaan, nasionalisme dan Negara semakin hari menjadi hal yang semakin tidak dinilai lagi sebagai yang Utama. Saat ini tuntutannya sejahtera aman tenteram loh jinawi..., pokoknya mau bisa enak dan se-Enaknya kalau bisa.

Kondisi kalau bisa enak dan Se-Enaknya kalau bisa ini sangat rawan karena bisa jadi menjadi Kuasa menjadi paling berkuasa dengan berlandaskan aturan yang ada kalau bisa dan sejenisnya. Artinya jika mau lihat yang terburuknya negeri ini bisa dikatakan sedang mencair jika dengan menggunakan logika penguasaan dan menggerakan kekuasaan dan kewenangan. Soalnya mau mengakui atau tidak?...terlalu banyak jika ditulis dan dijelaskan karena tidak ada lagi orang yang mampu mengetahui kejadiannya seluruhnya.

Disisi lainnya, juga sedang tumbuh sebuah kesadaran dan kesepakatan baru yang masih belum terlalu kuat dan masif bahwa mereka sampaikan negeri ini harus menjadi lebih baik tetapi dengan hasil karya dan Prestasi. Contohnya semakin banyak terlihat apakah dalam dunia wirausaha, penelitian, industri , olah raga dll...hal yang positif juga sedang tumbuh.

Dengan fakta fakta ini berdasarkan kepada perjalanan sejarah Indonesia maka lebih baik kita mewujudkan cita cita bersama atas pribadi, keluarga masyarakat dan bangsa yang lebih baik daripada kita terus berkutat hanya saling menyalahkan atas situasi yang sesungguhnya juga tidak dikehendaki oleh mayortitas bangsa Indonesia.

Indonesia sudah saatnya menjadi negara yang lebih matang dan dewasa lagi oleh karenanya tidak boleh kena tipu daya dan dipaksa terperosok tetapi harus sabar kerja keras dan fokus mewujudkan cita 2kemerdekaannya dan disitulah Rahmat Tuhan yang Maha kuasa akan bekerja sehingga tidak usah bimbang dan ragu karena semua yang menurut kita mengganggu dan menghalanginya pada saatnya akan sirna.

Oleh Karenanya marilah kita tidak terus mencoba bersama sama sehingga Cita cita kemerdekaan ini terjadi seterusnya dinegeri ini sehingga semakin hari semakin baik dan dijauhkan dari musibah dan kerusakan .....marilah kita coba.

Salam

Agus Muldya Natakusumah.

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment

Featured Content