halal Filosofi Furin Kazan

 

Furin Kazan

Membaca judul diatas rasanya seperti pernah mendengar disuatu tempat .. tapi agak lupa alias tidak ingat.

Furin Kazan sejatinya merupakan penggabungan beberapa arti mengenai suatu sikap atau taktik perang yang digunakan di zaman Takeda Singen, Daimyo Propinsi Kai diabad ke 16.

Prinsip Furin Kazan banyak mengadopsi taktik Sun Tzu dan disederhanakan sehingga mudah dilakukan atau dipahami oleh para samurai Takeda Singen.

Dasar dari Furin Kazan adalah Angin, Hutan, Api dan Gunung .. sifat Angin yang selalu berubah dan kadang menghancurkan dikombinasikan dengan sifat Hutan yang misterius ditambah dengan sifat Api yang membakar menghanguskan dan diikuti oleh sifat Gunung yang kokoh tak tergoyahkan, suatu kombinasi yang sangat dahsyat bila digabungkan.

Kombinasi antara sifat menyerang [angin dan api] serta sifat bertahan [hutan dan gunung] menyebabkan musuh kesulitan memenangkan peperangan.

Pada masa jayanya, Shingen lah satu-satunya penghalang Oda Nobunaga untuk meraih kekuasaan di Jepang. Keduanya merupakan lawan yang setanding dan menggunakan taktik yang hampir sama, Cuma dipihak Nobunaga ada Hideyoshi sebagai jendral lapangan dan ada pihak ketiga yaitu Ieyasu Tokugawa sebagai penyeimbang.

Shingen sendiri tidak diketahui pasti bagaimana dia menemui ajalnya, kisah mengenai Shingen dan Furin Kazan sempat dibuatkan film dengan judul Kagemusha oleh Akira Kurosawa.

Kalau membandingkan Shingen dengan Oda Nobunaga yang keras dan cepat naik darah seperti Api, Hideyoshi yang taktikal dan mendahulukan negosiasi tetapi bisa bergerak sangat cepat seperti kombinasi angin dan hutan atau Ieyasu yang tenang menunggu kesempatan tetapi kejam seperti gunung yang tenang tetapi sesaat kemudian bisa meledak menghancurkan sekitarnya maka Shingen merupakan orang yang sangat ditakuti dijamannya, dia bisa mengkombinasikan semua sifat tersebut dalam dirinya.

Alam memang menunjukan contoh yang sangat baik, angin seberapa hebatnya suatu saat akan reda, hutan pun betapa lebatnya juga bisa tak berdaya dengan cuaca, api suatu saat akan surut bila sumber bahan bakarnya habis tetapi gunung akan tetap berdiri kokoh sampai saatnya meledak ... begitu pula yang dialami keempat tokoh tadi, hanya Ieyasu Tokugawa yang bersifat seperti gunung lah yang mempunyai sejarah paling panjang, keturunannya menguasai Jepang selama lebih dari 200 tahun.

Ketergesaan (sifat angin), ketertutupan (sifat hutan), kemarahan (sifat api) ternyata memang harus takluk dengan kesabaran (sifat gunung) ..tetapi sampai dimana tingkat kesabaran kita ... waktulah yang akan mengujinya.

Furin Kazan mengajarkan kita mengenali sifat alam dan mempelajarinya untuk kita jadikan sebagai petunjuk asal kita bisa mengendalikan dan menerapkan disaat yang tepat.

Salam,
Hermanto Haroen (facebook)

__._,_.___
Recent Activity:
******************************************

Bergabunglah Di Komunitas Bisnis Halal

******************************************

http://groups.yahoo.com/group/bisnis_halal

******************************************

NO SPAM dan No HARAM

******************************************
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment

Featured Content