[DUNIA_PROPERTY] Re: Campuran Semen Seharusnya Begini :)

 

Dear Pak Haris,
untuk retak rambut cukup dilakukan penambahan dengan plesteran agar tulangan besi tidak berhubungan dengan udara luar yang dapat menyebabkan karat.
Untuk info lengkap dapat like Fb kami Panel Dinding  untuk info menarik lainnya
, tks. :)

--- In DUNIA_PROPERTY@yahoogroups.com, "haris_depe" wrote:
>
> halo pa'tedy
> informasinya cukup menarik, sehubungan dengan Tembok2 dilantai 1 yg dibangun hampir 2th yg lalu, tp banyak terjadi retak rambut sampai ada yg 2mm an retaknya,apa solusi perbaikan yang sebaiknya digunakan untuk mengatasi kerusakan tsb ?
> terima kasih atas jawabannya.
> salam,
> haris
>
>
> --- In DUNIA_PROPERTY@yahoogroups.com, "tedy_116688" tedy_116688@ wrote:
> >
> > Tanpa semen bangunan modern tidak mungkin bisa berdiri seperti saat
> > ini. Fungsi semen sebagai bahan pengikat campuran, mulai dari campuran
> > beton, plesteran dan acian dinding juga untuk mengikat Panel Dinding :)
> >
> > Ada beberapa kesalahan dalam pemakaian dan pencampuran semen yang perlu
> > anda ketahui. Kesalahan ini kerap terjadi pada proyek-proyek bangunan,
> > terutama bila pengawasnya kurang perhatian, apalagi tanpa pengawasan.
> > Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi...........
> >
> > *Kesalahan Pertama :
> > Takaran semen tidak sesusai dengan peruntukannya.
> > Bila semen akan digunakan sebagai bahan mortar(red. semen instan) untuk
> > plesteran, acian, maupun adukan beton, masing-masing campuran memiliki
> > takaran agar membentuk campuran yang ideal. Namun yang terjadi di
> > lapangan, seringkali tukang mencampurkan semen dengan takaran yang tidak
> > sesuai dengan standar pemakaian. Sebagai contoh, takaran semen untuk
> > plesteran dinding menurut aturannya adalah 1:8. Yang artinya, 1 takaran
> > semen dicampur dengan 8 takaran pasir. Namun dengan alasan penghematan,
> > seringkali tukang mencampurkan dengan perbandingan 1:10 atau 1:12.
> >
> > Bagaimana Seharusnya..??
> > Ingat, bila takaran tidak sesuai maka hasil aplikasinya menjadi tidak
> > sempurna, bahkan bisa terjadi kerusakan. Karena itu, alangkah baiknya
> > jika takaran semen harus diperhatikan. Hal ini terutama untuk campuran
> > beton. Jika salah takarannya, struktur yang terbuat dari beton bisa
> > retak. Takaran semen yang ideal adalah sebagai berikut :
> > a. Plesteran dinding = 1:8
> > b. Plesteran dinding kamar mandi = 1:3
> >
> > *Kesalahan Kedua :
> > Berlebihan memakai air.
> > Adukan tidak bisa merekat bila tidak ditambahkan air. Air berfungsi
> > untuk mengikat semen dengan pasir atau batu kerikil. Jika air yang
> > dicampurkan terlalu banyak maka campuran akan menjadi encer. Demikian
> > juga jika airnya terlalu sedikit maka campurannya akan menjadi kental.
> > Permasalahan yang terjadi adalah tukang menuangkan air terlalu banyak ke
> > dalam adukan, baik untuk plesteran maupun beton. Akibatnya, ketika
> > dinding diplester dengan adukan maka akan banyak adukan yang terbuang ke
> > bawah karena adukan tidak bisa melekat dengan baik ke dinding. Untuk
> > campuran beton, pemakaian air harus ditentukan dari kualitas/mutu beton
> > yang ingin dicapai. Kuantitas air harus dihitung dari perbandingan
> > antara berat air dan berat semen atau dikenal dengan istilah Faktor Air
> > Semen (FAS). Komposisi air dan semen yang ideal jika FAS berkisar antara
> > 0,4–0,6. Semakin tinggi nilai FAS maka adukan beton semakin encer.
> > Umumnya untuk mendapatkan kualitas beton yang tinggi, nilai FAS-nya
> > rendah.
> >
> > Bagaimana Seharusnya..??
> > Pemakaian air harus disesuaikan dengan kebutuhan campuran. Idealnya,
> > campuran beton yang dipakai untuk balok, kolom, atau pondasi,
> > menggunakan perbandingan 1 takaran semen, 2 takaran pasir, dan 3
> > takaran kerikil. Dengan komposisi ini, jumlah air yang dipakai adalah
> > 0,5 dari volume semen. Ini artinya, nilai FAS-nya masih dalam ambang
> > batas yaitu 0,5 (1 takaran air : 2 takaran semen = 0,5). Jika volume
> > semen 1 takaran ember plastik maka air yang dibutuhkan 0,5 takaran
> > ember plastik.
> >
> > *Kesalahan Ketiga :
> > Dicampur dengan material yang tidak tepat.
> > Untuk membuat campuran plesteran dinding dibutuhkan material lain yaitu
> > pasir. Permasalahan yang terjadi, pasir yang digunakan seringkali tidak
> > "sehat". Pasirnya mengandung lumpur, tanah liat, atau garam.
> > Pasir yang tidak sehat menyebabkan semen tidak bisa menyatu dengan
> > pasir. Tak hanya mencampurnya dengan pasir berkualitas buruk, semen
> > terkadang dicampur dengan batu kapur. Tujuannya untuk mengurangi
> > pemakaian semen. Padahal hal ini justru bisa merusak hasil akhir
> > aplikasi semen.
> >
> > Bagaimana Seharusnya..??
> > Gunakan pasir yang bersih. Pastikan pasirnya tidak mengandung lumpur
> > atau tanah liat lebih dari 5%. Jika memang pasir yang dipakai mengandung
> > lumpur, usahakan untuk mencuci pasir tersebut sebelum dipakai.
> >
> > *Kesalahan Keempat :
> > Campurannya tidak homogen.
> > Dalam membuat campuran, semen diaduk terlebih dahulu dengan pasir atau
> > batu kerikil sebelum dituang air. Permasalahan yang terjadi, sebelum
> > pasir atau batu kerikil tercampur semen dengan merata, air sudah dituang
> > terlebih dahulu. Alasannya untuk menghemat waktu. Akibatnya, ketika
> > campuran tersebut diaplikasikan, ada beberapa bagian yang mudah terlepas
> > karena komposisi semen sebagai perekat tidak merata.
> >
> > Bagaimana Seharusnya..??
> > Pastikan campuran antara semen dengan pasir atau batu kerikil tercampur
> > secara merata terlebih dahulu sebelum dituang air.
> >
> > Selain dalam memakai dan mencampur, dalam pengaplikasiannya pun semen
> > harus diperlakukan dengan baik dan benar. Contohnya dalam pengacian.
> > Campuran acian seringkali diaplikasikan sebelum permukaan plesteran
> > mengering. Akibatnya, campuran acian tidak bisa menempel sempurna pada
> > permukaan plesteran. Selain itu, ketika diaplikasikan ke permukaan
> > plesteran, campuran acian ini banyak yang rontok. Begitu pula dalam
> > penyimpanan. Jangan menyimpan semen di tempat yang lembap. Akibatnya,
> > uap air meresap ke dalam semen yang ujung-ujungnya semen bisa mengeras.
> > Simpanlah semen di dalam ruangan yang kering. Jangan menaruhnya langsung
> > di permukaan tanah atau lantai. Berilah alas di bawah tumpukan semen,
> > bisa menggunakan plastik atau kayu.
> >
> > Semoga bermanfaat
> >
>

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (3)
Recent Activity:
MARKETPLACE


.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment

Featured Content